Banner Promo

Menu Pilihan

Solusi kemacetan Di jakarta

Tadi pagi saya melihat berita yang menarik di Tv. Seorang warga di Tangerang ( Saya lupa namanya) membuka usaha bisnis penitipan sepeda motor. Maksudnya ? Ya Jadi warga Tangerang yang mau pergi ke Jakarta bisa menitipkan motornya di tempat itu lalu melanjutkan perjalanannya dengan menaiki bus kota.

Itulah langkah kreatif yang juga menguntungkan untuk mengurangi kemacetan di Jakarta. Menurut pemiliki tempat penitipan itu, ia bisa meraih pendapatan Rp 600 ribu per hari dari hasil usahanya itu. Setiap orang yang menitip motornya disitu akan diberikan kartu tanda penitipan. Pemilik penitipan itu juga memberikan garansi kepada pelanggannya. Dengan begitu pelanggan bisa merasa aman.



Selama ini kita disuruh agar naik angkutan umum bila mau ke jakarta. Tapi itu merepotkan dan lama karena kita harus berganti-ganti angkot/bus. Apalagi yang dari luar Jakarta (Bodetabek).

Seharusnya pemerintah memberikan layanan transportasi umum yang lebih praktis diguanakan untuk masyarakat. Sejauh ini itu sudah diterapkan dengan adanya Bus Trans Jakarta. Tapi rutenya blm sampai ke luar Jakarta.

Cara yang diterapkan di Tangerang tersebut adalah terobosan yang inovatif. Mudah-mudahan muncul berbagai cara inovatif lainnya untuk mengurangi kemacetan di jakarta.
Brian Prasetyawan Guru SDN Sumur Batu 01 Pagi Jakarta. Menulis sejak 2009. Pengurus Asosiasi Guru Penulis PGRI. Pengurus Kelas Belajar Menulis Nusantara PGRI

3 Komentar untuk "Solusi kemacetan Di jakarta"

  1. denger-2nya ibu kota mau dipindah kemana gitu ...saya rasa bagus biar daerah tsb maju kayak jakarta.jakarta udah terlalu crodit.


    salam
    Bali Villa
    <a href="http://www.property of bali.com

    BalasHapus
  2. Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.

    BalasHapus
  3. Iy benar. Ibu kota mau dipindah ke Palangkaraya (Kalimantang Tengah)

    Saya jg setuju kalo ibu kota dipindah

    BalasHapus
Silakan mengirimkan komentar yang sesuai dengan postingan diatas.

Tolong berkomentar menggunakan nama pribadi. Jangan nama produk/bisnis/judul postingan artikel. Komentar menggunakan nama tersebut terpaksa akan saya hapus.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel