Banner Promo

Menu Pilihan

Meteor jatuh di Duren Sawit jakarta

Pada hari kamis 29/04/2010, Warga jakarta dikejutkan dengan jatuhnya meteor di Duren Sawit jakarta Timur. Meteor itu menimpa 3 rumah di jalan Delima VI, Malakasari. Meteor itu meledak sehingga merusak rumah yang dijatuhinya. Sebelumnya warga mengira kalau ledakan itu adalah ledakan tabung gas elpiji atau ledakan bom.
Markas Besar (Mabes) Polri mengirim tim ahli dari Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) ke Malakasari. Ini tim khusus. Mereka kerap diterjunkan jika ledakan bom terjadi.

Beberapa jam di sana, tim ini tidak menemukan tabung gas yang meledak, tidak menemukan residu bom, dan tentu saja, juga tidak menemukan seorang tukang santet.

Kepala Departemen Balistik Metalurgi, Mabes Polri, Komisaris Besar, Amri Kamil, setelah melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) di rumah Sudarmojo memastikan tidak ditemukan bahan peledak di situ. Dia melanjutkan, “Fisik ledakan juga tidak ada.Tidak ada kawahnya.”

Tiga jam meneliti lokasi itu, Amri meralat berita yang sudah beredar bahwa telah terjadi ledakan di Duren Sawit. Sebenarnya, kata Amri, yang terjadi bukan ledakan, tapi, “Hantaman dari benda-benda yang berat, yang jatuh ke bumi dengan kecepatan tinggi.” Dari lokasi di Malakasari itu, polisi mengambil debu, ada pula yang berbentuk pasir.

Dugaan adanya benda jatuh dari langit—yang kemudian diduga sebagai meteor itu—juga berdasarkan bentuk kerusakan. Atap rumah Sudarmojo bolong besar, tapi tak ada sisa ledakan di lantai.

Sejumlah warga di sana berkisah bahwa mereka sempat melihat benda dari langit menghantam rumah Sudarmojo.

Pipit, seorang warga yang berusia 32 tahun menuturkan, "Saat itu sekitar jam empat sore. Langit mendung. Saya melihat semacam kilat, cahayanya terang banget di langit. Dengan kecepatan tinggi, dalam hitungan detik, cahaya itu turun dan menyambar rumah Pak Sudarmojo."


Memang diperkirakan akan ada sebuah asteroid menabrak bumi pada tahun 2029. Nama asteroid tersebut adalah 99942 Apophis. Itu akan menghancurkan kehidupan dibumi untuk kedua kalinya setelah yang pertama adalah jatuhnya meteor di arizona yang menghakhiri era jurassic pada 65 juta tahun yang lalu.
Namun menurut ilmuan, itu bisa saja tidak terjadi karena akan ada perbedaan lintasan. Persentase terjadinya tabrakan adalah 3%.


referensi: vivanews.
Brian Prasetyawan Guru SDN Sumur Batu 01 Pagi Jakarta. Menulis sejak 2009. Pengurus Asosiasi Guru Penulis PGRI. Pengurus Kelas Belajar Menulis Nusantara PGRI

Belum ada Komentar untuk "Meteor jatuh di Duren Sawit jakarta"

Posting Komentar

Silakan mengirimkan komentar yang sesuai dengan postingan diatas.

Tolong berkomentar menggunakan nama pribadi. Jangan nama produk/bisnis/judul postingan artikel. Komentar menggunakan nama tersebut terpaksa akan saya hapus.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel