Banner Promo

Menu Pilihan

Tolak Ukur Kemampuan Menulis (Dimuat Di Harian Kompas)

Waw..... Gw seperti dapet hadiah natal dari kompas. Untuk pertama kalinya tulisan argumentasi gw dimuat di harian kompas. Tentu gw seneng banget .Setelah setahun ini beberapa kali coba ngirim tulisan tapi selalu ga pernah dimuat, Akhirnya keinginan gw melihat tulisan gw di kompas terwujud juga.



Tulisan gw tersebut dimuat di rubrik argumentasi segmen kompas kampus harian kompas edisi 24 Desember 2013. Tema yang diangkat adalah "Pilih menulis di media massa atau di blog ?". Berikut ini tulisan yang gw kirim. Tentu berbeda dengan tulisan yang dimuat karena lumayan banyak yang di edit.

Media massa dan blog adalah dua media yang sudah tidak asing bagi saya untuk mempublikasikan tulisan saya. Namun jika harus memilih diantara keduanya, saya lebih suka mengirim tulisan saya ke media massa. Bagi saya, mengirim tulisan ke media massa akan menjadi tolak ukur kemempuan menulis saya.  Jika tulisan tidak lolos, akan menantang untuk tetap menulis hingga  dimuat. Jika sudah berhasil dimuat ada tantangan lain yaitu apakah saya bisa menulis dan mampu dimuat untuk kedua kalinya. Hal itu berdampak positif karena tantangan tersebut memacu saya untuk lebih kreatif dalam menulis.

Dalam usaha untuk mengirim tulisan yang mampu menembus media massa, secara tidak langsung akan mengasah dua keterampilan sekaligus. Pertama tentu keterampilan menulis. itu senidir. Kedua, keterampilan membaca. Ya, sebelum menulis, saya lebih dahulu melakukan riset dengan membaca tulisan seperti apa yang mampu menembus media massa. Dari situ saya belajar membuat kalimat dan memilih kata yang layak untuk dipublikasikan di media massa.

Menulis di media massa bukan soal hadiah apa yang akan diberikan jika tulisan saya dimuat. Namun ada kebanggaan tersendiri jika melihat tulisan dimuat dengan tercantum nama saya. Tulisan yang dimuat adalah hasil seleksi dari redaksi media massa yang bersangkutan. Maka, orang-orang yang membaca suatu tulisan yang dimuat di media massa akan menganggap tulisan tersebut bukan sembarang tulisan, tapi dinilai sebagai tulisan yang berkualitas atau berbobot. Disitulah letak nilai dari sebuah tulisan yang dimuat di media massa. Maka bisa dikatakan, jika suatu tulisan dapat dimuat di media massa merupakan  sebuah prestasi tersendiri. Hal-hal itulah yang tertanam dipikiran saya dan membuat saya lebih suka menulis di media massa.
Brian Prasetyawan Guru SDN Sumur Batu 01 Pagi Jakarta. Menulis sejak 2009. Pengurus Asosiasi Guru Penulis PGRI. Pengurus Kelas Belajar Menulis Nusantara PGRI

2 Komentar untuk "Tolak Ukur Kemampuan Menulis (Dimuat Di Harian Kompas)"

  1. wah gimana mas caranya,soalnya q juga pingin

    BalasHapus
  2. caranya kirim tulisan opini singkat kamu sesuai tema ke redaksikompaskampus@gmail.com. Sertakan foto, nama, dan alamat.

    BalasHapus
Silakan mengirimkan komentar yang sesuai dengan postingan diatas.

Tolong berkomentar menggunakan nama pribadi. Jangan nama produk/bisnis/judul postingan artikel. Komentar menggunakan nama tersebut terpaksa akan saya hapus.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel