Banner Promo

Menu Pilihan

Manajemen Pendidikan: Negosiasi dan Konflik


A.    PENGERTIAN NEGOSIASI
Negosiasi menurut Hendarman dan Srie Haryati Martono (2002) adalah serangkaian diskusi antarindividu atau kelompok dengan latar belakang yang berbeda untuk mendapatkan kesepakatan.
Negosiasi ialah proses penyusunan bersama suatu program untuk mencapai tujuan yang saling menguntungkan.
Negosiasiialah proses interaksi dua pihak atau lebih yang masing-masing mempunyai tujuan berbeda, tetapi mereka berusaha melalui argumentasi dan persuasi untuk mencapai perjanjian secara kooperatif dan kompetitif.
Negosiasi ialah proses tawar-menawar melalui perundingan untuk mencapai kesepakatan bersama.
Negosiasi ialah proses penyelesaian pertikaian secara damai oleh pihak-pihak yang bertikai melalui perundingan.

B. MANFAAT NEGOSIASI
Negosiasi bermanfaat untuk:
  1. Mendapatkan keefektifan dan efisiensi dalam mencapai tujuan.
  2. Kesepakatan bersama yang saling menguntungkan (simbiosis mutualisme)
  3.  Menjembatani perbedaan pandangan mereka yang bernegosiasi sehingga mengurangi, bahkan dapat   mencegah konflik.
  4.  Menyepakati tujuan bersama, metode mencapai tujuan bersama yang belum jelas.

C. MACAM NEGOSIASI
Negosiasi terdiri atas dua macam, yaitu:
1.      Kompetitif atau distributif adalah suatu negosiasi yang menghasilkan ada pihak yang kalah dan ada pihak yang menang.
2.      Kooperatif atau integratif adalah negosiasi yang menghasilkan kemenangan (keuntungan) untuk pihak-pihak yang bernegosiasi.
 Perbedaan negosiasi kompetitif dan negosiasi kooperatif:


No
Negosiasi Kompetitif
Negosiasi Kooperatif
1
Ada pihak yang kalah
(ada pihak yang dirugikan)
Semua pihak menang
(saling menguntungkan)
2
Minat kedua pihak bertentangan
Minat kedua pihak ada kesamaan
3
Strategi pemaksaan kehendak
Strategi saling menghargai kehendak
4
Individualisme
Kerja sama

 
D.    PENYEBAB KONFLIK
  1. Konflik dengan diri sendiri (konflik dengan hati nurani sendiri)                                                            Terjadi karena adanya tindakan yang bertentangan dengan hati nuraninya, ketidakpastian mengenai kebutuhan yang harus dipenuhi, konflik peranan, konflik kepribadian, konflik tugas diluar kemampuan. 
  2. Konflik diri sendiri dengan seseorang (antarpersonal)                                                                        Terjadi karena perbedaan peranan (atasan dengan bawahan), kepribadian dan kebutuhan.
  3. Konflik diri sendiri dengan kelompok
    Terjadi karena individu tersebut mendapat tekanan dari kelompoknya atau individu bersangkutan telah melanggar norma-norma kelompok sehingga dimusuhi atau dikucilkan oleh kelompoknya.
  4.  Konflik kelompok dengan kelompok dalam satu organisasi (intergrup)                                            Terjadi karena ambisi salah satu atau kedua kelompok untuk lebih berkuasa, ada kelompok yang menindas, ada kelompok yang melanggar norma budaya kelompok lainnya dan keserakahan kelompok lainnya.
  5.  Konflik kelompok dengan antarorganisasi (antargrup)                                                                        Terjadi karena perebutan kekuasaan baik ekonomi maupun politik.
E. STRAGTEGI MENGATASI KONFLIK
       1. Forcing (pemaksaan)
Menyangkut penggunaan kekerasan, ancaman, dan taktik-taktik penekanan yang membuat lawan melakukan seperti yang dikehendaki.Pemaksaan hanya cocok dalam situasi tertentu untuk melaksanakan perubahan penting dan mendesak.
     2.  Avoding (penghindaran)
Menjauh dari lawan konflik.Penghindaran hanya cocok bagi individu atau kelompok yang tidak tergantung pada lawan dan tidak mempunyai kebutuhan lanjut untuk berhubungan dengan lawan konflik.
3.      3. Compromising (pengompromian)
Tawar-menawar untuk melakukan kompromi sehingga mendapatkan kesepakatan.Tujuan masing-masing pihak adalah untuk mendapatkan kesepakatan terbaik yang saling menguntungkan. Pengompromian akan berhasil apabila kedua belah pihak saling menghargai dan saling percaya.
4.      4. Collaborating
Kedua belah pihak yang berkonflik masih saling mempertahankan keuntungan terbesar bagi dirinya atau kelompoknya saja.
      5.  Smoothing (penghalusan)
Tindakan mendamaikan yang berusaha untuk memperbaiki hubungan dan menghindarkan rasa permusuhan.
Hubungan hasil konflik, strategi konflik, dan perilaku:
Hasil Konflik
Strategi Konflik
Kemungkinan Perilaku
Saya tidak OK, Anda tidak OK
Penghindaran
Tidak asertif
Saya tidak OK, Anda OK
Penghalusan
Tidak asertif
Saya OK, Anda tidak OK
Pemaksaan
Agresif
Saya OK, Anda OK
Penentangan
Asertif
4.    
Brian Prasetyawan Guru SDN Sumur Batu 01 Pagi Jakarta. Menulis sejak 2009. Pengurus Asosiasi Guru Penulis PGRI. Pengurus Kelas Belajar Menulis Nusantara PGRI

Belum ada Komentar untuk "Manajemen Pendidikan: Negosiasi dan Konflik"

Posting Komentar

Silakan mengirimkan komentar yang sesuai dengan postingan diatas.

Tolong berkomentar menggunakan nama pribadi. Jangan nama produk/bisnis/judul postingan artikel. Komentar menggunakan nama tersebut terpaksa akan saya hapus.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel