Banner Promo

Menu Pilihan

Kelas Menulis PGRI (5): Membangun Branding Melalui Blog dan Media Sosial



Pelatihan hari kelima diisi oleh Namin AB Ibnu Solihin. Beliau seorang motivator pendidikan dan memiliki blog yang beralamat di www.motivatorpendidikan.com. Topik pertemuan kali ini adalah membangun branding melalui blog dan media sosial.

Seperti yang diketahui, beliau berhasil membangun branding dirinya yaitu motivator pendidikan. Pada pertemuan ini beliau berbagi pengalamannya dan bahkan membagikan slide materi seminar gratis lewat situs slideshare.

Di awal, Pak Namin memberi materi pengantar yang akan menjadi bahan diskusi. Dalam materi tersebut dijelaskan bahwa beliau mulai Ngeblog tahun 2007, melalui blogspot.com. Saat itu beliau ngeblog untuk mengisi waktu luang saat istirahat mengajar. Tulisan di Blog juga masih sangat beragam, bahkan lebih banyak curahatan hati.

Bahkan lebih dari 10 blog pernah dibuat lewat blogspot.com. Namun, kini semua blog tersebut sudah di hapus semua. Hingga akhirnya disekitar tahun 2013 beliau mengenal guraru.org, sebuah blog yang diisi oleh guru-guru kreatif, diantara para pemenangnya adalah yang sudah mengisi materi sebelumnya yaitu Pak Agus Sampurno dengan Brandnya Guru Kreatif, Om Jay Wijaya Kusuma dengan Brandnya Guru Blogger dan Bang Dedi Dwitagama.

Keinginan untuk menulis lebih baik lagi, akhirnya ditahun 2013 beliau mengikuti Teacher Writing Camp angkatan ke-3, yang digagas oleh Om Jay dan teman-teman.

Pada tahun 2014 beliau dan Om Jay bersama teman-teman menggagas berdirinya Komunitas Sejuta Guru Ngeblog, pada tahun 2014-2015 kami Komunitas Sejuta Guru Ngeblog memberikan Pelatihan Guru Ngeblog Gratis bagi guru di Jabodetabek.

Dalam profil yang dijabarkan dalam blognya, Pak Namin mencerritakan sejarah perjalanannya membangun branding dirinya. Usaha itu dimulai tahun 2012. Ilmu Branding dipelajarinya secara otodidak sejak tahun 2007. Selama perjalanan menjadi Guru dan Kepala Sekolah, beliau banyak membuat Ide dan Gagasan untuk mengembangkan sebuah sekolah seperti mendesain logo, membuat kegiatan yang menarik, dan mendesign kurikulum.

Pada awal-awal ide dan gagasanya banyak ditentang oleh pihak-pihak tertentu, karena dianggap keluar dari jalur kebiasaanya, namun lambat laun akhirnya ide dan gagasannya bisa terima dan akhirnya beliau berhasil melakukan Re-Branding pada berbagai sekolah yang di dampinginya.

Membranding diri tidaklah mudah, itulah kenyataan yang dialami Pak Namin. Tercatan tahun 2012-2015 beliau melakukan beberapa kali Branding untuk dirinya namun hasilnya tidaklah memuaskan. Namin pernah membranding dirinya sebagai founder @guruberakhlak dengan mendirikan guruberakhlak.com, founder @gurubicara dengan mendirikan gurubicara.com, founder @bisaberbagi dengan mendirikan bisaberbagi.com, founder @komunitasguruinspiratif dan beberapa branding lainnya.

Hingga akhirnya ditahun 2014 Namin mulai menjadi Trainer dan Motivator Pendidikan secara professional dengan Branding Motivator Pendidikan Kreatif dan membuat blog motivatorkreatif.wordpress.com. Pada tahun itu jadwal trainingnya sudah mulai padat, tema-tema yang dibawakan adalah “Mendidik Dengan Keteladan dan Cinta” tema ini diambil dari buku yang ditulisnya dan tema-tema pendidikan lainnya.

Pada 2015 Namin harus memutuskan jalan terbaik baginya, dengan prinsip “Wajib dapat uang halal” maka Jabatan Kepala Sekolah, Guru, dan Sertifikasi guru ditinggalkannya. Pak Namin tidak mau mendapatkan uang tersebut sementara dirinya tidak mengajar dan tidak hadir jadi kepala sekolah serta dengan atas dasar kemaslahatan yang lebih banyak agar ide dan gagasan Pak Namin dapat dirasakan oleh guru diseluruh Indonesia.

Akhirnya pada tahun 2015 tersebut Namin melauching program Training, Seminar dan Workshop di website www.motivatorpendidikan.com, Sejak saat itulah Namin AB Ibnu Solihin dikenal sebagai founder motivatorpendidikan.com. Sebelum website tersebut di launching, Pak Namin banyak mencurahkan gagasan tentang pendidikan di Blog https://motivatorkreatif.wordpress.com.

Membangun Branding memang tidak mudah, tapi jika kita sungguh-sungguh Insya Allah ada kemudahan. Membangun Branding juga harus sejalan dengan kompetensi yang kita miliki. Jangan coba-coba membangun Branding tertentu tapi tidak punya Ilmunya.

Menulis konten Blog dengan konsisten pada Branding yang kita miliki adalah kewajiban yang harus ditaati. Kala mau dikenal sebagai pakar pendidikan misalnya, ya sudah konsisten nulis hal-hal yang berkaitan dengan hal tersebut. Misalnya ketika orang berbicara "Motivator Pendidikan" mereka, Akhirnya akan mengingat "Namin AB Ibnu Solihin".

Diskusi pun dibuka. Peserta antusias bertanya. Dari diskusi tersebut banyak penguatan dan inside yang diberikan oleh Pak Namin. Beberapa diantaranya yaitu

  • Dalam menulis, boleh mengutip artikel orang lain. Namun harus mencantumkan link sumber referensinya.
  • Hanya yang menjadikan menulis sebagai passionnya yang bisa merasakan nikmatnya Menulis.
  • Tidak mungkin kita akan bisa menulis kalau kita tidak membaca. Jadi jika ingin jadi menulis atau konsisten menulis, wajib mencintai buku
  • Jika kita ingin dikenal oleh orang, sebagai ahli pada bidang tertentu, maka harusnya fokus saja pada satu blog dan satu website. Jika mau banyak blog bisa juga misalnya blog 1 untuk tulisan sesuai Branding, Blog 2 untuk Hobi, dan Blog 3 untuk Bisnis
  • Untuk menjadi seorang ahli atau motivator butuh proses dan waktu yang lama. Pak Namin menempa diri dengan memberikan training Gratis selama 10 tahun, sambil terus mengasah diri tentang banyak hal. Baru setelah itu kita Pede jadi motivator profesional, tanpa menggunakan gelar sekalipun
  • Nulis Blog tidak ada tuntutan untuk menulis formal, seperti menulis karya tulis. Jadi menulis saja dengan bahasa kita sendiri, seperti kita bicara dengan orang..


Brian Prasetyawan Guru SDN Sumur Batu 01 Pagi Jakarta. Menulis sejak 2009. Pengurus Asosiasi Guru Penulis PGRI. Pengurus Kelas Belajar Menulis Nusantara PGRI

10 Komentar untuk "Kelas Menulis PGRI (5): Membangun Branding Melalui Blog dan Media Sosial"

  1. mantap, yuk kita bangun personal branding melalui blog di internet

    BalasHapus
  2. lengkp bgt resumeny ap 👍🏻🤗

    BalasHapus
  3. Mantap pak brian... Maaf mau tanya, itu memang huruf pada paaragraf² awal memang kecil, barangkali sebagai variasi atau bagaiman. Mohon bimbingannya pak 🙏

    BalasHapus
    Balasan
    1. Seharusnya tidak seperti itu bu. Justru malah kurang rapi, bukan variasi hehe. Itu akibat saya copas dari microsoft word.

      Hapus
Silakan mengirimkan komentar yang sesuai dengan postingan diatas.

Tolong berkomentar menggunakan nama pribadi. Jangan nama produk/bisnis/judul postingan artikel. Komentar menggunakan nama tersebut terpaksa akan saya hapus.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel