Banner Promo

Menu Pilihan

Selepas Menanggalkan Status Mahasiswa: Melamar Kerja



Tulisan ini harusnya diposting tahun lalu (2014). Tapi baru niat saya posting sekarang..  Ya gak papa lah ya  dari pada nggak sama sekali hehe

Setelah mengalami momen bersejarah, yaitu wisuda, saya pun harus mengarungi babak baru dalam fase kehidupan saya. Kini saya harus mulai pengalaman baru yaitu berkarir. Disebut pengalaman baru karena sebelumnya saya belum pernah berpengalaman bekerja baik formal maupun non-formal.

Jeda antara setelah sidang dengan pelaksanaan wisuda cukup lama. Maka sambil ngisi waktu, pada bulan Maret saya mulai searching di google sekolah-sekolah yang kira-kira bisa jadi target tempat ngelamar kerja. Saya nyari sekolah swasta, prioritas utama swasta katolik. Selain itu saya juga nyari yang nggak jauh banget dari rumah. Paling mentok Jakarta Pusat lah, jangan sampe Jakarta Barat atau Jakarta Utara, apalagi Tangerang -_-.  Setelah searching, saya menemukan beberapa sekolah/yayasan. Saya pilih-pilih lagi berdasarkan pertimbangan orang tua juga, hingga akhirnya dipilih delapan sekolah.  Saya bikin lamaran ke delapan yayasan/sekolah tersebut yaitu Perkumpulan Strada, Yayasan Tarakanita, SD Sang Timur Cakung, SD Pangudi Luhur, SD Santa Ursula, SD Marsudirini Matraman, Yayasan Paskalis, dan Yayasan Bunda Hati Kudus. Saya kirim lamaran lewat pos.

Ya... melamar kerja ke sekolah rada sedikit beda dibanding ke perusahaan. Ngelamar ke sekolah nggak harus berdasarkan adanya info lowongan. Belum banyak sekolah yang terang-terangan memasang info lowongan. Coba lihat aja lowongan di koran-koran. Jarang nemu kan sekolah pasang lowongan. Apalagi di jobs fair, salah alamat kalo mau cari lowongan guru di Jobs Fair. Jadi kita kirim lamaran tanpa tahu apakah sekolah itu buka lowongan apa nggak. Makanya sekali ngirim lamaran langsung banyak. Jadi ya kalo dipanggil syukur, kalo nggak dipanggil ya mudah-mudahan sekolah lain yang manggil hehehe.

Oke lamaran udah disebar, tinggal tunggu panggilan dari sekolah. Yayasan Paskalis yang pertama manggil. *Puji Tuhan ada yang manggil*. Panggilan tersebut terhitung cepet juga karena kayaknya masih di bulan Maret juga. Saya pun datang ke kantor yayasan untuk interview, saya lupa itu kapan interviewnya, yang jelas masih sebelum wisuda. Saya kira interviewnya formal banget gitu dan bakal nentuin apakah saya diterima apa nggak. Tapi ternyata interviewnya nanya latar belakang saya aja dan membahas soal gaji. Karena pada dasarnya ternyata saya langsung diterima. Namun soal gaji ini yang cukup membuat saya berpikir lama untuk memastikan apakah mau bekerja disitu atau tidak.  

bersambung.............

Brian Prasetyawan Guru SDN Sumur Batu 01 Pagi Jakarta. Menulis sejak 2009. Pengurus Asosiasi Guru Penulis PGRI. Pengurus Kelas Belajar Menulis Nusantara PGRI

2 Komentar untuk "Selepas Menanggalkan Status Mahasiswa: Melamar Kerja"

  1. Selamat mlm kak.. sya mau tanya waktu masukan lamaran itu di tujukan ke kepala sekolahnya atau ke yayasan??

    BalasHapus
    Balasan
    1. Tergantung... kalau ngelamarnya ke yayasan, ya ditujukan kepala yayasan. Seperti strada, tarakanita.

      Tapi kalo kirim lamaran langsung ke unit sekolahnya, ditujukan ke kepsek. Seperti SD Pangudi Luhur Jakarta, SD Sang Timur Cakung

      Hapus
Silakan mengirimkan komentar yang sesuai dengan postingan diatas.

Tolong berkomentar menggunakan nama pribadi. Jangan nama produk/bisnis/judul postingan artikel. Komentar menggunakan nama tersebut terpaksa akan saya hapus.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel