Melihat Makna Dibalik Sumbangan Dana Kampanye Jokowi

Pada pemilihan presiden 2014, ada terobosan baru yang dilakukan jokowi dalam menjalani masa kampanye pilpres. Ia secara terang-terangan membuka kesempatan untuk semua masyarakat umum di seluruh Indonesia untuk menyumbang dana kampanye. Memang jika dilihat sepintas, akan memunculkan pendapat bahwa jokowi nggak punya modal buat kampanye. Namun pihak tim sukses jokowi sudah berulang kali menjelaskan di Tv maksud dan tujuan aksi tersebut. Saya pikir orang-orang sudah bisa memahaminya. Namun saya masih mendengar ada yang berpendapat tidak setuju dengan sumbangan dana kampanye tersebut dengan alasan seperti yang sudah disebutkan tadi . Ya memang sah-sah saja berpendapat, tapi kalau boleh saya ingin menjelaskan. 

Dalam melihat aksi sumbangan dana kampanye jokowi tersebut jangan lihat dari tujuan untuk mendapatkan uangnya. Saya yakin sebenarnya tim jokowi bisa mengusahakan dana secara mandiri tanpa meminta dari masyarakat. Lalu kenapa meminta sumbangan masyarakat ? Hal itu dilakukan untuk mengajak masyarakat berpartisiasi dalam pesta demokrasi ini khususnya dalam mendukung jokowi. Saya melihat fenomena yang luar biasa pada pendukung jokowi. Dalam masa kampanye ini, Mereka ingin menjadi bagian yang turut mensukseskan jokowi untuk menang pilpres. Namun tidak semua bisa ikut kampanye atau melakukan aksi-aksi dukungan lainnya. Maka dengan memberi sumbangan dana kampanye, itu menjadi bentuk sebuah partisipasi dukungan kepada jokowi . Sumbangan ini tidak bersifat memaksa. Namun yang luar biasa adalah mereka rela antri di bank dengan wajah senang untuk memberi sumbangan. Itu karena mereka bangga telah menjadi bagian yang turtu mendukung jokowi. 

Saya sempat tidak percaya dengan fenomena tersebut. Kita tahu masyarakat secara umum cukup apatis terhadap politik. Apalagi untuk menyumbangkan uangnya untuk aksi politik sepertinya hal yang mustahil. Namun Jokowi berhasil.

 Jika ditelisik lebih jauh, Jokowi telah memberi pendidikan politik kepada masyarakat bahwa pesta demokrasi ini tidak hanya milik Jokowi dan timnya melainkan juga turut mengikut sertakan masyarakat

Brian Prasetyawan

Guru SDN Sumur Batu 01 Pagi Jakarta. Menulis sejak 2009. Pengurus Asosiasi Guru Penulis PGRI. Pengurus Kelas Belajar Menulis Nusantara PGRI

Bagikan Artikel ini