Banner Promo

Menu Pilihan

Kelas Menulis PGRI (10): Tidak Ada Kata Terlambat Untuk Menulis Buku. Ini Dia Tipsnya !




Kelas Menulis PGRI hari ke-10 pada Selasa, 17 Maret 2020 menghadirkan Ibu Sri Sugiarti sebagai narasumber. Beliau merupakan kepala SMK Tunas Pembangunan 2 Surakarta. Namun selain itu beliau tergabung dalam komunitas Pegiat Literasi Nusantara, sehingga beliau sudah menulis 17 buku. Wow ! banyak sekali. Maka pertemuan ini beliau berbagi materi, pengalaman dan memotivasi peserta untuk menulis. 

Di awal pertemuan, Ibu Sri membagikan materi dalam bentuk power poin. Materi tersebut sangat jelas dan lengkap membahas proses menulis dan menerbitkan buku. Secara garis besar, isi materi tersebut yaitu"
  • Kendala dan hambatan menulis
  • Beberapa alasan menulis: material, eksistensi, personal, sosial, spiritual
  • Beberapa kegiatan yang perlu dilakukan untuk menjadi penulis yang baik: membaca, berdiskusi, mengamati lingkungan, bersosialisasi
  • Writing Preparation: menggali ide, Menentukan tujuan, genre, segmen pembaca, menentukan topik, membuat outline, mengumpulkan bahan buku 
  • Hal yang perlu diperhatikan saat menulis: Time target, discipline, comfortability, facilites, mood booster
  • Langkah setelah tulisan selesai : Editing, Revising, Publishing
Setelah peserta diberi waktu untuk membaca materi, peserta dipersilakan bertanya. Dari interaksi yang terjadi di dalam grup tersebut, dapat dirangkum sebagai berikut:

  • menulis itu keterampilan, bukan bakat. Kita harus menanamkan mindset itu. Katakan saya bisa. Terpenting lagi kita harus memiliki komunitas menulis. Disana lah kita akan bertemu orang yang memiliki satu misi/satu passion. Sehingga kita bisa terus belajar menulis sampai ada buku yang dihasilkan. Mungkin awalnya bisa dari artikel kecil-kecilan yang berasal dari ide-ide disekitar kita
  • Ibu Sri mengakui bahwa beliau baru menulis ketika menjelang umur 50 tahun. Itu juga karena tuntutan dari perkuliahan S2. Suatu ketika beliau menemukan buku berjudul menulis itu mudah. Sejak saat itu beliau mulai rajin menulis
  • Maka tidak ada kata terlambat untuk belajar menulis. Sejak suka menulis beliau rajin mengikuti berbagai pelatihan dan bergaul dengan para penulis. Sehingga memiliki komunitas sebagai wadah mengupgrade diri
  • Banyak buku yang bisa dipelajari tentang menulis. Baik yang teori maupun bentuk lain. Namun beliau  pribadi lebih suka menggunakan salah satu contoh buku yang sesuai passion kita. Misalnya novel, memoar, atau lainnya, sesuai dengan genre yang ingin kita tulis.
  • Jika ingin menerbitkan di penerbit mayor harus bermodalkan sabar. Kita sebaiknya mengenal editor penerbit. Karena kadang penerbit tersebut yang butuh buku dengan arahan tertentu. Tidak sembarang buku lolos di penerbit mayor
  • Beliau menceritakan pengalaman menerbitkan buku yang dibuat satu tim dan lolos di penerbit mayor. Ternyata berawal dari editor penerbit Erlangga yang memerlukan adanya buku seri pendalaman Bahasa Inggris untuk UN SMK. Ibu Sri berbagi dengan teman-temanya untuk membuat buku sesuai arahan.
  • Kita harus siap (konsisten) dengan kerangka/outline menulis yang sebelumnya sudah dirancang. Jangan pindah ke bab lain jika bab 1 belum selesai
  • Untuk menangkal rasa malas, bisa dengan ke toko buku atau me time sejenak. Lakukan yang ingin dilakukan. Setelah itu fokus kembali menulis. Katakan pada diri sendiri "ini harus selesai dan harus berwujud buku".
  • Jika ingin menulis puisi baiknya disaat suasana betul-betul tenang dan ingin menumpahkan isi hati dalam kalimat-kalimat puitis. Setelah itu bisa dikumpulkan. Jika terkumpul sekitar 60 halaman, bisa dibukukan. Untuj judul buku, bisa menggunakan salah satu judul puisi yang paling menarik di buku tersebut.
  • Untuk menulis ilmiah, bisa dengan melakukan riset dan memiliki banyak referensi. Kemudian dituangkan kembali dalam kalimat sederhana. Judulnya tetap dibuat memikat dan sesuai dengan isinya.
  • Ketika membuat buku ilmiah/populer dengan referensi dari buku yang dibaca, tentu harus cantumkan di daftar pustaka. Sedangkan penggalan kalimat yang diambil dari buku lain, bisa sebutkan naman penulis dan tahun buku itu diterbitkan
  • Jika kita komitmen ingin menulis maka mewujudkannya mudah karena sekarang ada alat bantu seperti handphone dengan berbagai aplikasi yang memudahkan kita menulis. Kita bisa menulis kapan saja dan dimana saja. Menulis tidak harus di depan laptop dengan serius dan berlama-lama tanpa melakukan yang lain. Dalam arti lain kita bisa menulis sambil melakukan aktivitas lain. Menulis tidak harus sampai selesai sempurna. Bisa dengan mencicil dua-tiga paragraf. Bisa dengan mengumpulkan ide-ide dahulu.

Brian Prasetyawan Guru SDN Sumur Batu 01 Pagi Jakarta. Menulis sejak 2009. Pengurus Asosiasi Guru Penulis PGRI. Pengurus Kelas Belajar Menulis Nusantara PGRI

2 Komentar untuk "Kelas Menulis PGRI (10): Tidak Ada Kata Terlambat Untuk Menulis Buku. Ini Dia Tipsnya !"

  1. terima kasih sudah diperkenalkan disini semoga bisa aktif menulis

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya sama-sama Bu. Amin...
      Ibu sudah aktif menulis di gurusiana kan ?

      Hapus
Silakan mengirimkan komentar yang sesuai dengan postingan diatas.

Tolong berkomentar menggunakan nama pribadi. Jangan nama produk/bisnis/judul postingan artikel. Komentar menggunakan nama tersebut terpaksa akan saya hapus.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel