Banner Promo

Menu Pilihan

Home Learning Ala Guru Milenial Ibukota

Besok (23/03) merupakan hari keenam pelaksanakaan home learning bagi siswa di sekolah saya. Artinya sudah 5 hari home learning dilakukan. Bagaimana sistem yang saya jalankan ? Aplikasi pembelajran apa yang saya pakai ?

Sebelum masuk kesitu, saya ingin ceritakan bahwa kebijakan home learning ini cukup mendadak. Saya tidak sempat bertemu dengan siswa karena sebelumnya saya melakukan pelatihan selama seminggu. Banyak aplikasi pembelajaran yang disarankan oleh dinas pendidikan, Kemdikbud, dan pihak lainnya. Hmm... mau pakai yang mana ya ?

Jika bicara media pembelajaran online, saya tidak pernah lepas dengan yang namanya blog. Sejak masa kuliah, saya berusha mengenalkan blog sebagai media pembelajaran online. Masih jarang guru-guru yang memakai atau bahkan mengenal blog. Adanya kebijakan home learning menjadi momen yang tepat untuk menunjukkan betapa berfungsinya blog untuk pembelajaran.

Saya cukup bersyukur karena saya sudah membiasakan siswa mengakses blog sebagai bagian dari kegiatan belajar. Alamat blog pembelajaran saya yaitu www.bahastematiksd.blogspot.com. Saya kerap memasang soal online dari google form di blog itu. Saya juga pernah memberi rangkuman sebagai salah satu bahan belajar untuk Penilaian Harian. Dengan demikian, setidaknya siswa sudah cukup familiar dengan blog.

Blog Pembelajaran Daring
Blog Pembelajaran


Jadi terjawab sudah, saya menggunakan blog sebagai media home learning. Selanjutnya saya perlu aplikasi untuk menunjang interaksi dengan siswa. Memang yang banyak digunakan dan paling mudah adalah membuat grup WA baru. Namun saya ingin mencoba menggunakan aplikasi lain yang lebih rapi dan teratur tampilan interaksinya serta memberi pengalaman baru bagi siswa.
google classroom
Google Classroom

Suatu ketika, saya melihat status teman yang menggunakan Google Classroom. Saya pun bertanya kepadanya dan membahas banyak tentang aplikasi itu. Akhirnya saya pun tertarik menggunakannya. Menurut saya, ketika siswa menggunakan aplikasi itu, akan lebih terasa nuansa belajarnya hehe. Kebetulan seluruh orang tua siswa di kelas saya memiliki handphone. Jadi pembelajaran dan interaksi secara online dapat dilakukan. Namun memang ada siswa yang baru bisa menggunakan handphone saat malam hari ketika orang tuanya pulang dari tempat kerja. Maka, saya tidak membatasi pukul berapa siswa mengirim tugas.



Sebenarnya saya agak khawatir jika siswa/orang tua kesulitan memahami cara memakai google classroom. Saya hanya memberi panduan lewat WAG kelas. Setelah dicoba, Puji Tuhan sebagian besar bisa bergabung ke classroom saya.

Untuk pemberian tugas, saya hanya menggunakan google form yang dipasang di blog. Saya tidak menggunakan fitur yang ada di google classroom karena dikhawatirkan akan menyulitkan siswa. Seperti yang saya katakan, google classroom untuk media interaksi saja.

Begitulah pengalaman saya menerapkan home learning. Saya merasa kebijakan ini cukup mendorong guru untuk berpikir kreatif. Siwa pun juga kreatif dalam belajar. Saya melihat status medsos rekan-rekan guru tentang proses dan hasil  siswa melaksanakan home learning. Ada yang dalam bentuk video, dan ada yang berupa foto karya keterampilan siswanya.
Brian Prasetyawan Guru SDN Sumur Batu 01 Pagi Jakarta. Menulis sejak 2009. Pengurus Asosiasi Guru Penulis PGRI. Pengurus Kelas Belajar Menulis Nusantara PGRI

12 Komentar untuk "Home Learning Ala Guru Milenial Ibukota "

  1. Saya juga punya harapan seperti yg Pak Brian lakukan. Semoga di tahun ajaran baru nti sy sdh bisa lebih siap. Krn yg perlu sy siapkan bkn hny SDA nya tapi juga terlebih SDM nya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya bu...melakukan pembelajaran seperti itu perlu kesiapan dari berbagai aspek. Semoga Bu Tere kedepannya bisa melaksanakannya juga ya :)

      Hapus
  2. Balasan
    1. Terima kasih Pak Naf sudah berkunjung dan berkomentar :)

      Hapus
  3. Mantap pak. Menginspirasi!

    BalasHapus
  4. Good idea Brother... Sy jg melaksanakan nya...semangat trs ya Gbu

    BalasHapus
  5. Terima kasih, info home learningnya, bedakan dengan home scholling ?

    BalasHapus
  6. Coba webex, google meet, yg bernuansa video.
    Atau ajak bikin projec bareng di google slide, doc, excel. Dan bikin soal di google form.

    BalasHapus
  7. Butuh waktu untuk membiasakan diri dan mendapati kelancaran untuk sistim pembelajaran seperti ini. Semangat terus!

    BalasHapus
Silakan mengirimkan komentar yang sesuai dengan postingan diatas.

Tolong berkomentar menggunakan nama pribadi. Jangan nama produk/bisnis/judul postingan artikel. Komentar menggunakan nama tersebut terpaksa akan saya hapus.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel