Banner Promo

Menu Pilihan

Pengamalan Pancasila


Pancasila merupakan pedoman bagi rakyat Indonesia dalam berbangsa dan bernegara. Tentu dengan menerapkan nilai-nilai pancasila, masyarakat Indonesia diharapkan dapat menjalani kehidupan bersama-sama dengan adil dan tentram. Namun pada kenyataannya hingga sekarang ini, baik rakyat maupun pejabat pemerintahan belum sepenuhnya mengamalkan nilai-nilai pancasila. Berbagai tindak kriminal, kerusuhan, masih ada di berbagai wilayah Indonesia. Masih banyak ditemukan tindak kekerasan karena saling mementingkan kepentingan pribadi maupun kelompok, baik suku, agama, maupun ras. Tentu jika masyarakat benar-benar menerapkan nilai-nilai pancasila, hal tersebut tidak akan terjadi. Masyarakat seharusnya menyadari pluralisme yang ada diterima dengan baik dan menjalani hidup tentram dan saling menghargai dalam perbedaan.

 Tindak korupsi yang merugikan dan tidak mensejahterakan rakyat juga tidak sesuai dengan nilai pancasila. Pejabat pemerintah yang seharusnya menjadi teladan masyarakat pun juga tidak mampu mengamalkan pancasila. Hal ini membuktikan bahwa pengamalan pancasila belum tertanam dengan baik. Pendidikan Kewarganegaraan yang didalamnya terdapat pembahasan mengenai pancasila, masih dianggap bukan pelajaran utama dibanding pelajaran eksata. Pemahaman mengenai pancasila sejak dini pun menjadi kurang maksimal. Pendidikan saat ini juga lebih mengutamakan sisi kognitif. Pembangunan karakter dari sisi afektif pun menjadi kurang juga. Maka kurikulum pendidikan, khususnya untuk pendidikan dasar, seharusnya tidak menuntut pencapaian kognitif siswa saja, melainkan sisi afektif juga.

NB: tulisan ini pernah dikirim ke Harian Kompas untuk rubrik Argumentasi, tapi tidak dimuat.
Brian Prasetyawan Guru SDN Sumur Batu 01 Pagi Jakarta. Menulis sejak 2009. Pengurus Asosiasi Guru Penulis PGRI. Pengurus Kelas Belajar Menulis Nusantara PGRI

Belum ada Komentar untuk "Pengamalan Pancasila"

Posting Komentar

Silakan mengirimkan komentar yang sesuai dengan postingan diatas.

Tolong berkomentar menggunakan nama pribadi. Jangan nama produk/bisnis/judul postingan artikel. Komentar menggunakan nama tersebut terpaksa akan saya hapus.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel